Posisi menentukan prestasi Dan Prestasi menetukan Posisi

Jumat, 28 Oktober 2011

Murid SD Digilas Bulldozer



Neneng Wendi terkapar dengan kondisi kepala pecah setelah ditabrak bulldozer
YOPI CAHYONO
Neneng Wendi terkapar dengan kondisi kepala pecah setelah ditabrak bulldozer
BENGKAYANG – 
Mengenaskan. Neneng Wendi, 9, pelajar SDN 13 Rangkang, Bengkayang, tewas dengan wajah tak beraturan setelah tergilas bulldozer yang melakukan pembukaan jalan baru menuju Mamagan, sekitar pukul 10.10, Rabu (19/10).
Lokasi kejadian berada di samping Kantor Satu Atap, Kabupaten Bengkayang. Tempat kejadian langsung diamankan pihak kepolisian. Bulldozer diamankan dengan police line dan sopirnya dibawa ke Polres Bengkayang.
Jasad Wendi dibawa ke rumah sakit menggunakan mobil polisi untuk dilakukan visum. Hasil visum, bocah yang masih menggunakan seragam sekolah tersebut tewas dengan luka di kepala. Matanya pecah dan bentuk wajah serta kepala tidak beraturan. Siku lengan kanan patah, kemudian terdapat bekas ban bulldozer di bagian perut, paha dan betis.
Wendi merupakan anak pertama pasangan Salek dan Raba. Ia tinggal di perumahan Trans Rangkang, Kelurahan Sebalo, Kecamatan Bengkayang. Wendi dikenal oleh kerabatnya anak yang rajin dan juga nakal. Rajin karena sering membantu ibu di rumah dan nakal karena sering berkeliaran saat jam pulang sekolah.
”Dia itu anak tetangga kami, rajin, tapi dia sering main sebelum pulang ke rumah,” kata Suti, saat ditemui di lokasi tewasnya Wendi.
Salah seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya menjelaskan, sebelum tewas, Wendi kelihatan bermain-main mengikuti bulldozer yang sedang bekerja. Saat itu, bulldozer bekerja tanpa pengawasan.
”Mungkin dia ditabrak saat bulldozer itu mundur,” jelas warga tersebut.
Fabianus Oel SPd, Ketua Pajanang Adat Dayak Banyadu Kabupaten Bengkayang, menyarankan sebaiknya sebelum mengerjakan suatu pekerjaan harus diawali dengan ritual adat untuk memohon izin membuka lahan, supaya penghuni di situ bangun dan makhluk halus yang ada di situ mengetahuinya dan akan pindah.
“Alam ini tempat hal-hal yang ditempati yang tidak dapat dilihat dengan kasatmata juga. Hal ini yang sering dilupakan orang. Bukan hanya pengerjaan jalan saja, kegiatan lain seperti bangun rumah sekolah maupun lainnya. Supaya dalam pengerjaannya tidak dapat menimbulkan korban jiwa,” papar Fabianus. (cah)

0 komentar:

Posting Komentar