Posisi menentukan prestasi Dan Prestasi menetukan Posisi

Kamis, 28 Juni 2012

Seks Oral, Kenikmatan Datang Nyawa melayang

INILAH.COM, Jakarta - Sama seperti rokok,seksoral juga disinyalir memiliki pengaruh lebih besar dalam memicu kanker tenggorokan pada pria yang berujung kematian.

Pasalnya, penelitian terbaru menemukan bahwa seks oral menyebabkan kanker tenggorokan yang berujung kematian dibandingkan dengan perokok aktif.

Dilansir Dailymail, para dokter mengungkapkan bahwa kasus kanker mulut dan penyebab serangan virus HPV ini bisa menjadi epidemik yang meningkat di Amerika Serikat.

Gejala ini memengaruhi umumnya sebagian besar warga kulit putih, terutama pria non-perokok di usia 30-40.

Pembentukan tumor di belakang lidah atau amandel tidak ada hubungannya dengan nikotin. Hal tersebut secara langsung terkait ketika seseorang melakukan seks oral.

“Jika Anda memiliki lebih dari lima atau enam pasangan seksual, maka Anda cenderung memiliki risiko kanker mulut lebih tinggi,” kata Dr Eric M Genden dari Mount Sinai Medical..

“Kami hanya berusaha melihatnya sejak awal,” katanya.

Sementara Brian Hill, produsen perangkat medis yang menderita kanker mulut, mendirikan Oral Cancer Foundation dan menghabiskan waktunya menangani pasien, dokter dan dokter gigi, serta menggalakkan kampanye di Washington untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya kanker mulut dan ancaman HPV.

“Siapa pun yang cukup dewasa dan sudah terlibat dalam perilaku seksual diketahui dapat menularkan virus ini. Karenanya, mereka pun disarankan untuk memeriksakan diri minimal setiap tahun. Ini satu-satunya cara mendeteksi penyakit pada tahap awal,” katanya.

Kanker terjadi karena adanya penyebaran virus saat melakukan seks oral. Virus tersebut ternyata sama dengan virus penyebab kanker pada tulang tengkuk (cervical), yaitu Human Papillomavirus (HPV) tipe 16.

Laporan terbaru menunjukkan, virus HPV meningkat hingga 28% dalam kasus kanker orpharyngeal sejak 1988 atau sama dengan 10.000 kasus baru per tahun.

"Seks oral kerap dilakukan pasangan muda, karena mereka menganggap seks oral lebih aman dibandingkan posisi bercinta yang lain," urai peneliti. [mor]

0 komentar:

Posting Komentar