Posisi menentukan prestasi Dan Prestasi menetukan Posisi

Selasa, 16 Oktober 2012

LAPORAN PENDAHULUAN ADA KLIEN DENGAN HALUSINASI PENDENGARAN


LAPORAN PENDAHULUAN
ADA KLIEN DENGAN HALUSINASI PENDENGARAN
I. KASUS (MASALAH UTAMA)
Perubahan sensori perseps: Halusinasi dengar
II. PROSES TERJADINYA MASALAH
1. Pengertian
Halusinasi dengar adalah pencerapan tanpa adanya rangsangapapun pada panca indra seorang pasien yang terjadi dalam keadaan sadar atau bangun. Biasanya ditandai dengan mendengar suara – suara kebisingan yang tidak jelas sampai kata – kata yang jelas seperti suara manusia, hewan, mesin, barang, kejadian alamiah dan musik (Tawsend 1998)
2. Tanda dan gejala
1) Berbicara, senyum, tertawa sendiri.
2) Mengatakan mendengar suara, melihat, mengecap, menghidu atau mencium, merasasesuatau yang tidak nyata.
3) Merusak diri sendiri, orang lain dan lingkungan.
4) Tidak dapatmembedakan hal yangnyatadantidaknyata.
5) Tidak bisa memusatkan perhatian dan konsentrasi.
6) Tidak bisa memusatkan perhatian dan konsentrasi.
7) Pembicaraan kacau, kadang tidak masuk akal.
8) Sikap curiga dan bermusuhan.
9) Menarik diri, menghindar dari orang lain.
10) Ketakutan
11) Tidak mampu melaksanakan asuhan mandiri, mandi, sikat gigi, ganti pakaian, berhias yang rapi.
12) Mudah tersinggung, jengkel, marah.
13) Menyalahkan diri sendiri, orang lain.
14) Muka merah kadang pucat.
15) Tekanan darahmeningkat.
16) Napas terengah – engah nadi cepat, banyak keringat.
3. Penyebab.
· Gangguan perkembangan dan fungsi otak.
· Psikologi
· Sosial budaya
4. Akibat
- Resti tinggi mencedarai orang lain, diri sendiri.
- Menarik diri dari lingkungan
III. A. POHON MASALAH
Resiko tinggi mencedarai diri sendiri dan orang lain → Efect
Halusinasi dengar → CoreProblem
Isolasi sosial (MD)
HDR → Etiologi
B. MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI
1. Resiko mencedarai diri sendiri dan orang lain.
Ds - Klien mengatakan mendengar sauara – suara bisikan.
- Klien merasa seolah – olah dirinya akan dianaiaya orang tua.
- Klien ingin meukul dan melempar barang – barang.
Do - Klien seringbicar, senyum dan tertawasendiri.
- Muka klien tanpak merah dan tegang.
- Klien mudah tersinggung, jengkel, marah.
- Nafas klien tampak terengah – engah.
- Klien sering bersikap curiga dan bermusuhan.
- Klien seringbersikapcurigadan bermushan.
- Klien tampak ketakutan.
- Klien sering berkeringat.
- Klien terlihat mondar – mondir.
2. Perubahan sensori Perspsi (Halusinasi dengar)
Ds - Klien mengatakan mendengar suara – suara bisikan.
- Klien mengatakan seringmendengar suara yang menyuruhdirinya pergi
Do - Klien sering menyendiri
- Klien sulit berkonsentrasi
- Klien tidakdapat membedakan yang nyata dan tidak nyata.
- Ekspresi wajah yang tampak murung dan tegang.
- Klien tampak terlihat ketakutan.
- Klien sering bicara dan tertawa sendiri.
3. Isolasi Sosial
Ds - Klien mengatakan malas bertemu dengan oranglain.
Do - Tidak peduli dengan lingkungan.
- Tampak melamun.
- Tidak dapat bicara dengan orang lain atau perawat.
- Menghindar dari orang lain.
IV. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko tinggi mencedarai diri sendiridan orang lain b/d halusinasi dengar
2. Perawatan sensasi persepsi (Halusinasi dengar) b/d MD.
3. Isolasi sosial (MD) b/d HDR.
Rencana Tibdakan keperawatan diagnosa
Tujuan umum : Klien tidak mencederai diri sendiri dan oranglain.
Tujuan Khusus :
1. Klien dapat membinahubungansaling percaya.
2. Klien dapat mengenal halusinasinya.
3. Klien dapat mengontrol halusinasinya.
4. Klien ampu memahami cara penggunaan obat.
5. Klien mampu memnuhi kebutuhan ADL.
6. Klien mendapat dukungan di keluarga.

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
(PERTEMUAN I)
I. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien
Ds: - Klien mengatakanpernah memukul orang lain.
- Klien mengatakan pernah membanting barang.
- Klien mengatakanmerasaada suara yang menyuruh marah.
Do: - Tegang, gelisah, tiba – tiba marah.
2. Diagnosa Keparawatan
Resiko tinggi perilaku kekerasan (Mencederai diri, orang lain, lingkungan) b/d halusinasi pendengaran.
3. Tujuan khusus
TUK I : Klien membinahubungan saling mempercayai
4. Tindakan Keperawatan
- Sapa klien dengan ramah, baik verbal maupun nono verbal.
- Perkenalkan diri dengan sopan.
- Tanyakan nama lengkap dan panggilanna.
- Tanyakan alasan masuk Rumah sakit.
- Jelaskan rencana pertemuan.
II. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN.
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Selamay pagi Pak, saya belum kenal Bapak, Bapak juga belum kenal saya, iya kan Pak? Nama saya “E” saya Mahasiswa Akper Krikilansata disini akan membantu menyelesaikan masalah Bapak”.
“Bapak namanya siapa?”
“Ada apa Bapak sampai dibawa kesini?”
b. Evaluasi/ Validasi
Tanyakan kenapa klien sampai dibawa ke rumah sakit?
c. Kontrak
Topik : Bapak, pada kesempatanini sayaingin mengenal bapak lebih banyak.
Waktu : Bisakah kita berbincang – bincang sejenak, lamanya terserah Bapak. Bagaimana kalau 30 menit?
Tempat : Dimana kita menurut Bapak tempat yang nyamanuntuk berbincang- bincang?
2. Kerja
- Apa yang membuat Bapak meukul orang lain dan membanting barang?
- Apakah ada yangmenyuruh Bapak?
3. Terminasi
a. Evaluasi subjektif
Bagaimana perasaan Bapak setelah kitabercakap – cakap?
b. Evaluasi objektif
Coba sebutkanpenyebab Bapak memukul dan membanting barang!
c. Rencana tindak lanjut
Baiklah, waktu kita sudah habis nanti coba Bapak ingat – ingat lagi penyebabBapak Memukul dan membantingbarang!
d. Kontrak
Topik : Nanti akan kita bicarakanperasaan Bapak.
Waktu : Maudimana kitabicara?
Tempat : Kira – ira seabis sarapan pagi.

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
(PERTEMUAN II)
I. PROSES KEPERAWATAN
Kondisi klien
Ds : - Klien mengatakan pernah memukul orang lain.
- Klien mengatakan pernahmembanting arang
- Klien mengatakan merasaada suarayangmenyuruh marah.
Do : Tegang, gelisah, tiba – tiba marah.
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Resiko tinggi perilaku kekerasan (Mencederai diri, orang lain, lingkungan)b/d halusinasi pendengaran.
· Tujuan khusus
TUK 2 : Klien dapat mengenal halusinasinya.
· Tindakan keperawatan:
- Bina hubungan saling percaya.
- Tanyaklien apamasih mengalami halusinasi.
- Anjurkanklien menceritakan halusinasinya.
- Tanyakan apakah klienmemahami tentang efek halusinasi.
- Bservasi tingkah laku klien saat wawancara.
- Berikan reinforcment pada klien.
- Tetapkan kontrak.
· TUK 3 : Klien dapat mengontrol hausinasinya.
· Tindakan keperawatan
III. STRETEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Orientasi terapiutik
a. Salam terapiutik
“Selamat pagi Pak, apa kabar? Apakah Bapak masih ingta saya?”
b. Evaluasi/ Validasi
Tanyakanapakah tadimalam masih mengalami halusinasi
“Apakah Bapak tadi malammasihmengalami halusinasi?”
c. Kontrak
Topik : Seperti kesepakatan kemarin, sekarangkitaakan membahas tentang halusinasi.
Waktu : Hari ini kita akan berbicara 20 menit.
Tempat : Bagaimana kalau kita berbicara di ruang tamu?
2. Kerja
- Coba ceritakan halusinasi yang anda alami dan perasaan anda waktu itu.
- Apakah anda memahami apa efek dari perilaku yang anda lakukan.
- Apakah anda menyadari akibat perilaku yang anda lakukan.
- Untuk mengatasi halusinasi sebaiknya Bapak melakukan aktivitas agar kesempatan melamun berkurang sehingga halusinasi tidak akan terjadi, selain itu bapak minta bantuan pada petugas bila ada di Rumah Sakit jiwa dan pada keluarga atau orang lain yang dipercaya bila dirumah.
- Apakah bapak masih mempunyai cara lain untuk mengatasi halusinasi.
- Bapak bila mencoba mengatasi halusinasi dengan minum obatsecara teratur.
- Bagaimana kalau topik itu kita bicarakan besok.
3. Terminasi
- Evaluasi respon terhadap tindakan keperawatan.
Apakah Bapak sudah memahami tentang halusinasi.
- Tindak lanjut.
“Saya harap besok keadaan Bapak lebih baik”
- Kontrak yang akan datang
Topik : Untuk hari ini kita akhiri, besok kita akan jumpa lagi dan membahas tentang cara penggunaan obat. Bagaimana perasaan Bapak setelah membicarakan permasalahan yang Bapak hadapi?
Waktu : Waktu seperti biasasehabis sarapan pagi jam 09.00 WIB
Tempat : Sebaiknya kitabetemu dimana apa tetap di ruang tamu?

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
(PERTEMUAN III)
I. PROSES KEPERAWATAN
Ds : - Klien mengatakan pernah memukul orang lain.
- Klien mengatakan pernahmembanting arang
- Klien mengatakan suara bisikanmulai jarang.
Do : - Klien agak tenang
- Klien dapat berkomunikasi dengan baik.
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Resiko terjadi perilaku kekerasan (mencederai diri, oarang lain, lingkungan) b/d halusinasi pendengaran.
Ø TUK 4 : Klien mampu memahami tentang cara penggunaan obatyang benar.
Ø Tindakan keperawatan
- Bina hubungan saling percaya
- Diskusikan tentang dosis, frekuensi dan manfaat obat.
- Anjurkan klien membicarakan tentang efek samping obat yang dirasakan.
- Bantu klien menggunakan dengan prinsip 5 benar.
III. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAANTINDAKAN KEPERAWATAN
1. Orientasi
a. Salam terapiutik
“Selamat pagi Pak, apa kabar? Apakah Bapak masih ingat dengan nama saya?”
b. Evaluasi/ Validasi
Tanyakan apakah pagi ini sudah munum obat
“Apakah Bapak sudah minum obat pagi ini?”
c. Kontrak
Topik : Seperti kesepakatan kemarin, sekarang kitaakan membahas tentang cara penggunaan obat.
Waktu : Hari ini, kitaakan berbicara selama 15 menit
Tempat : Bagaimana kalau kita berbicara di halaman?
2. Terminasi
Ø Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
S : Apakah Bapak sudah memahami tentang cara penggunaan obat
O : Ekspresi wajah tenang
Ø Tindak lanjut
“Saya harap besok kita ketemu lagi”
Ø Kontrak yang akan datang
Topik : Untuk hari ini kita akhiri, besok kita akan berjumpa lagidan membahas tentang pemenuhan ADL.
Waktu : Berapa lama kita akan berbicara dan mulai jam berapa?
Tempat : Sebaiknya kita bertemu dimana? Apa tetap disini?

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
(PERTEMUAN IV)
I. PROSES KEPERAWATAN
Kondisi klien
Ds : - Klien mengatakan pernah memukul orang lain.
- Klien mengatakan pernahmembanting arang
- Klien mengatakan halusinasi sudah jarang hadir.
Do : - Klien mulai tenang
- Penampilan baik
- Komunikasi baik
- Bergaul dengan teman
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Resiko tinggi perilaku kekerasan (mencedarai diri, orang lain, lingkungan b/d halusinasi pendengaran.
Ø Tujuan khusus
TUK 6 : Klien mampu memnuhi ADL
Ø Tindakan keperawatan
- Bina hubungan saling percaya
- Terangkan cara mandi
- Tanyakan pada klien apakah puas pola makan
- Terangkan kebutuhan istirahat tidur
- Tanyakan pada klien apakah tidurnya mengalami gangguan
III. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEAKSANAANTINDAKAN KEPERAWATAN
1. Orientasi
a. Salam terapiutik
Selamat pagi Pak, apak kabar? Apakah Bapak masih ingat bahwa hari ini ada janji dengan saya?
b. Evaluasi/ Validasi
Tanyakan aktifitas yang dilakukan pada hari ini
“Apakah yang bapak kerjakan pada hari ini?
c. Kontrak
Topik : Seperti kesempatan kemarin, sekarang kita akan membahas tentang pemenuhan ADL Bapak.
Waktu : Hari ini kita akan berbicaraselama 15 menit
Tempat : Bagaimana kalau kita berbicara di halaman?
2. Kerja
- Tanyakan bagaimana cara mandi klien.
- Anjurkan klien memakai sabun.
- Tanyakan apakah klien tahu tata cara makan.
- Anjurkan klien gosok gigi setelah makan.
- Anjurkan klien cuci tangan sebelum dan sesudah makan.
- Tanyakan apakah klien puas dengan menu yang disajikan.
- Tanyakan berapa lama klien tidur dalam sehari.
- Anjurkan cukup istirahat/ tidur.
3. Terminasi
1) Evaluasi respon klientindakan keperawatan
- Apakah Bapak sudah bisa caramandi yang benar
- Apakah Bapaksudah bisa cara makan yang baik
2) Tindak lanjut
“Saya harap besok kita bisa bertemu lagi”
- Kontrak yangakan datang
Topik : Pertemuan hariini kitaakhir, besok kita akan berjumpa lagi dan membahas tentang hubungan Bapak dengan keluarga.
Waktu : Berapa lama kita akan berbicara dan mulai jama berapa.
Tempat : Sebaiknya kita bertemu dimana, apa tetap disini.

0 komentar:

Posting Komentar