KHOLIL YAHYA
Sejumlah kawasan di Kota Pontianak tergenang akibat hujan deras yang mengguyur sejak siang hari, Selasa (1/11)
Hujan lebat yang mengguyur Kota Pontianak dan sekitarnya sejak siang kemarin, Selasa (1/11) mengakibatkan sebagian besar ruas jalan tergenang air. Penyebabnya saluran air (drainase) dan selokan yang tidak mampu lagi menampung air hujan.
Sejak siang hingga sore kemarin, hujan lebat berlangsung selama kurang lebih lima jam. Kondisi itu mengakibatkan sebagian kawasan tertentu di jalan protokol seperti Jalan Ahmad Yani dan Jalan Gajah Mada tergenang. Ketinggian air pada bagian tertentu ada yang mencapai 15–20 sentimeter.
Ameng, 45, salah seorang warga di Jalan Gajah Mada Pontianak, kepada Equator mengatakan genangan air setiap turun hujan lebat sudah menjadi hal yang biasa khususnya bagi masyarakat Kota Pontianak yang tinggal di tengah kota.
Ia mengatakan, setiap hujan turun dengan lebat sudah pasti beberapa jalan menjadi tergenang. Hal ini terjadi karena saluran air atau selokan tidak mampu menampung air hujan.
Kondisi ini terjadi karena saluran air dan selokan yang ada di Kota Pontianak sangat sempit dan tidak terawat. Di mana banyak masyarakat yang membuang sampah ke dalam selokan. Selain itu pertokoan di Jalan Gajah Mada terlalu maju ke arah jalan bahkan selokannya dipersempit. Akibatnya aliran air menjadi tersumbat dan tidak bisa tertampung.
Untuk menghindari terjadinya banjir akibat hujan lebat diharapkan kepada pemerintah dapat bertindak tegas kepada warga yang mempersempit selokan. Selain juga hendaknya Pemkot Pontianak memperbesar selokan atau saluran air yang sudah sempit seperti yang terjadi sekarang ini.
Hal senada dikatakan, Adi, 31, warga Jalan Veteran Pontianak, mengatakan kawasan permukiman di sekitar rumahnya juga rutin tergenang air dengan ketinggian bervariasi apabila turun hujan lebat.
“Kawasan permukiman kami rutin tergenang air apabila diguyur hujan lebat karena parit yang ada tidak mampu menampung air hujan karena selain kecil, juga sering tersumbat sampah,” katanya.
Ia berharap, Pemkot Pontianak menanggulangi banjir akibat aliran air di parit yang tidak lancar dengan memperbesar serta memperdalam parit sehingga ketika memasuki musim hujan tidak lagi terjadi banjir. Beberapa kawasan Kota Pontianak tergenang air dengan ketinggian bervariasi mulai 10 sentimeter hingga 50 sentimeter.
Sebelumnya, Wali Kota Pontianak Sutarmidji, membantah bahwa kota itu sering dilanda banjir ketika memasuki musim hujan. “Di Pontianak tidak dikenal banjir, hanya tergenang air ketika musim hujan terjadi bersamaan dengan air laut pasang dari Sungai Kapuas,” katanya.
Ia mengatakan, hampir setiap tahun kota itu digenangi air dengan ketinggian bervariasi mulai 20-50 sentimeter terutama di kawasan permukiman pinggir Sungai Kapuas. “Tetapi genangan air akibat meluapnya sungai itu tidak berlangsung lama. Paling satu hingga dua jam atau tergantung pada lamanya pasang laut,” ujarnya.
Ia menambahkan, akibat sering tergenang air jalan-jalan protokol di kota itu cepat rusak. “Untuk menekan tingginya kerusakan jalan akibat sering tergenang air kami memprogramkan peninggian jalan 20 hingga 30 sentimeter menggunakan konstruksi beton,” tandasnya. (lil)
0 komentar:
Posting Komentar